Jika ASN Tak Berubah, Pembangunan Terkendala

By Admin

nusakini.com--Peserta Pelatihan dan Pendidikan Tongkat 1 harus menjadi motor penggerak perubahan bagi organisasi. Tanpa kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional, birokrasi tidak akan mampu menjalankan perannya dengan baik. 

Demikian dikatakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur saat memberi pengarahan pada acara pelepasan Peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat I Angkatan XXXVII Tahun 2017 di Ruang Auditorium Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta, Kamis (30/11). 

Menteri Asman mengatakan, ASN memiliki peran yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. ASN memiliki peran yang strategis, yaitu melaksanakan kebijakan publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Birokrasi tidak dapat hanya menjalankan rutinitas pemerintahan yang itu-itu saja. Harus ada perubahan-perubahan dan senantiasa selalu berupaya untuk mewujudkan birokrasi yang lebih baik dari hari ke hari," ujarnya. 

Ditambahkan, saat ini pemerintah berupaya untuk membangun Indonesia yang melayani, yaitu Indonesia yang pemerintahannya, masyarakatnya, dan para pelaku usahanya secara bersama-sama melakukan upaya yang sungguh-sungguh untuk mewujudkan Indonesia yang ramah investasi. Selain itu juga ramah pariwisata, ramah lingkungan, dan sangat kompetitif dalam melayani, sehingga pembangunan ekonomi Indonesia dapat berkesinambungan. "Mentalitas melayani inilah yang diharapkan dapat menjadi unggulan dan pembeda Indonesia dengan negara-negara lain di dunia. Indonesia harus bergerak ke arah sana, sehingga kita dapat memenangkan persaingan global di berbagai bidang," ungkapnya. 

Terhadap ASN sendiri, lanjut Menteri, perubahan cara pandang dan perilaku benar-benar menjadi tumpuan keberhasilan sektor lainnya. Jika ASN tidak berubah, maka bidang-bidang pembangunan akan terkendala keberhasilannya. "Perubahan itu kita lakukan melalui reformasi birokrasi psebagai faktor pengungkit penting dalam pembangunan suatu bangsa, bahkan bagi negara-negara yang telah maju sekalipun," imbunya. 

Maka dari itu, Menteri Asman berharap lulusan LAN dapat menjadi individu-individu yang sangat dipercaya mutu kompetensi dan perilakunya untuk menjadi pemimpin birokrasi pemerintahan di Indonesia. "Sekembalinya saudara-saudara ke intansi masing-masing, saya berharap agar ide-ide atau pemikiran yang didapatkan dari Diklat Kepemimpinan ini dapat diimplementasikan dan dikembangkan guna mendukung pergerakan reformasi di intstansi saudara masing-masing," ucapnya. 

Menteri juga mengingatkan agar terus dibangun jaringan yang sudah terjalin untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kompetensi di bidang manajemen kepemerintahan bidang-bidang pembangunan. (p/ab)